Asiatimes.id Jakarta – Presiden Joko Widodo atau Jokowi memperbolehkan masyarakat untuk melakukan mudik 2022 saat lebaran nanti, dengan syarat sudah vaksin dua kali dan booster satu kali. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut dampak negatif kalau pemudik belum dapat vaksin tidak lengkap ada pada orangtua yang dikunjungi.
“Jangan sampai kebaikan kita merugikan orang tua yang dikunjungi,” kata Budi dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu, 23 Maret 2022.
Pemerintah menjadikan pengalaman negara seperti Hong Kong sebagai pelajaran. Budi menyebut terjadi anomali kasus di negara ini di tengah merebaknya subvarian Omicron BA.2.
Angka vaksinasi masyarakat Hong Kong sangat tinggi, tapi angka kematian dan pasien masuk rumah sakit juga tinggi. Setelah diteliti, kata Budi, ternyata mayoritas penerima vaksin lengkap di negara ini adalah kelompok non-lansia.
Bahkan untuk lansia umur 80 tahun ke atas, penerima vaksin dosis kedua hanya 28,62 persen. “Rendah sekali,” kata Budi.
Lalu dari angka kematian di Hong Kong pada Februari-Maret 2022, 90 persen adalah mereka yang belum menerima vaksin dosis kedua. Lalu kelompok kematian tertinggi adalah lansia di atas usia 80 tahun dan belum menerima vaksin dosis kedua.
Kejadian inilah yang membuat pemerintah memasang syarat dua kali vaksin dan satu kali booster ini untuk mudik 2022. Jokowi, kata Budi, ingin masyarakat merayakan lebaran dengan baik. “Untuk memperkecil resiko terhadap orang tua yang dikunjungi,” kata dia.
(Rara/r)