Diduga Hak Kompensasi belum diberikan Pihak Perusahaan,4 Kelompok Masyarakat Nelayan Nongsa Hentikan Kegiatan Penimbunan Bakau

BATAM. Asiatimes.id – Di Batam Ada Proyek penimbunan Bakau pada pantai berdampak Langsung bagi kehidupan dan Mata Pencaharian masyarakat Nelayan yang Bergantung hidup dengan Besar kecilnya jumlah hasil tangkapan ikan di pesisir Pantai pada tumbuhan bakau.

Hal itu dialami oleh 4 kolompok nelayan yang terdiri dari Sambau Nongsa diwakili pak Sadi ,Dapur Arang dan Kelembak dengan di ketuai Pak Ali,kampung Trih dengan pak mustafa yang bergabung dengan Bakau serip Nongsa.

Akibatnya Ke 4 Kelompok Nelayan melakukan aksi dengan Menghentikan sementara Penimbunan bakau yang diduga dilakukan Oleh PT.Raja Sakti dengan Pemilik PL PT.PJBM yang diterbitkan Bulan Agustus 2014 Oleh BP Batam seluas sekira 61.485,54 M2 peruntukan Perumahan.

Juhari salah satu Masyarakat Nelayan Mengatakan Bahwa sebagai masyarakat Nelayan Tidak Bermaksud Menghambat pembangunan kota Batam namun Pengembang atau pun Pengusaha perlu Memperhatikan Dampak yang terjadi kepada Masyarakat khususnya para Nelayan yang Bergantung Pada Hasil Tangkapan Ikan sebagai Mata Pencaharian.

“..ya kalo Kita pak dari masyarakat Nelayan itu tidak menghambat yang namanya pembangunan ya terutama untuk perkembangan kota batam namun Paling tidak ya tolong diperhatikan lah dan diberi kompensasilah kepada Masyarakat Nelayan yang Mengalami dampak dari penimbunan bakau ini sehingga berpengaruh pada hasil tangkapan ikan..”ujar Juhari Kelompok Masyarakat Nelayan Kelembak Kepada awak media,Jumat (28/04/2023)

Senada dengan Juhari,Kelompok Nelayan Lainnya juga mengatakan seharusnya pihak kontraktor atau pengusaha mensosialisasikan kepada masyarakat Nelayan sebelum melakukan kegiatan Penimbunan Lahan bakau karena dampaknya sangat berpengaruh kepada mata pencaharian Nelayan disekitar lahan timbunan bakau tersebut.

“..Seharusnya Disosialisasikan dulu kepada Masyarakat Nelayan Sekitar sebelum menimbun bang..karena dampaknya sangat berpengaruh pada Mata Pencaharian Para Masyarakat Nelayan disini..”tegas salah satu Kelompok Nelayan lain.

Sebelumnya kelompok nelayan menceritakan kepada awak media Asiatimes.id bahwa sebelum kedatangan beberapa wartawan dilokasi Situasi Hampir Memanas akibat Kelompok Masyarakat Nelayan Tersinggung dan tidak terima dikatakan Pungli dan memeras oleh Pihak kontraktor Penimbun bakau sementara menurut Kelompok masyarakat Nelayan Mereka Menuntut hak Kompensasi sebagai masyarakat Nelayan.

“..jadi Yang tidak saya terima tadi bang,sebelum Abang Abang wartawan ini datang,ada bahasa dari pihak kontraktor tadi yang mengatakan bahwa kami ini katanya melakukan pungli,,pemerasan dibilangnya,,nah sementara kami masyarakat Nelayan ini hanya ingin menuntut hak kami sebagai masyarakat nelayan karena lokasi tangkapan ikan mata pencaharian kami ditimbun..”Tegas salah satu Masyarakat nelayan.

Masyarakat nelayan memberi Keterangan terkait penimbunan kepada beberapa wartawan.

Selanjutnya,pantauan awak media masyarakat nelayan masih menunggu dilokasi sekira 30 menit pihak Perusahaan penimbun namun belum kunjung datang sehingga Aksi membubarkan diri kembali kerumah masing masing.

Masyarakat kelompok nelayan mengatakan akan memantau kegiatan penimbunan tersebut dan akan melakukan aksi dengan massa lebih besar jika Kegiatan masih dilakukan hingga hak kompensasi mereka tidak tidak ditanggapi.

“..Ini menyangkut hak dan mata pencaharian kami sebagai masyarakat nelayan,kami akan Perjuangkan..”ungkap masyarakat nelayan.

Team media Onlen dapat info dari warga nelayan dan Sama-Sama terus investigasi Hingga berita diterbitkan Awak media masih perlu Menelusuri Pihak Pihak terkait untuk di konfirmasi sebagai keperluan Keberimbangan berita.

Reporter:
Darman.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *